Kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat di AS
Kejang pada anak merupakan kondisi yang seringkali mengejutkan dan membuat para orangtua cemas. Kejang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan obat resep yang tidak sesuai atau berlebihan. Baru-baru ini, sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kasus kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Michigan menemukan bahwa antara tahun 2006 hingga 2015, kasus kejang pada anak akibat obat resep meningkat dari 6.2 per 10.000 anak menjadi 12.5 per 10.000 anak. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kasus kejang yang disebabkan oleh obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Kejang pada anak bisa disebabkan oleh berbagai jenis obat, mulai dari obat penurun demam hingga obat untuk gangguan psikologis. Namun, sebagian besar kasus kejang akibat obat resep terjadi karena dosis obat yang terlalu tinggi atau penggunaan obat yang tidak sesuai dengan petunjuk dokter. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman orangtua tentang cara penggunaan obat atau kurangnya komunikasi antara dokter dan pasien.
Untuk mencegah kasus kejang akibat obat resep pada anak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dalam penggunaan obat. Jangan pernah mengubah dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Kedua, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau apoteker jika ada hal yang tidak jelas tentang obat yang diresepkan. Ketiga, pastikan untuk selalu menyimpan obat di tempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak.
Kejang pada anak akibat obat resep bisa menjadi masalah serius jika tidak diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam penggunaan obat bagi anak-anak mereka. Jika anak mengalami kejang setelah mengkonsumsi obat, segera hubungi dokter atau bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga dengan kesadaran dan kehati-hatian dalam penggunaan obat, kasus kejang pada anak akibat obat resep bisa diminimalisir dan tidak terjadi peningkatan yang signifikan seperti yang terjadi di Amerika Serikat.