IDI sebut dokter influencer dilarang promosi produknya di media sosial

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah mengeluarkan larangan bagi dokter influencer untuk mempromosikan produk-produk kesehatan melalui media sosial. Larangan ini dikeluarkan sebagai upaya untuk menjaga etika profesi dokter dan memastikan informasi kesehatan yang disampaikan oleh dokter influencer tidak merugikan masyarakat.

Dokter influencer merupakan istilah yang digunakan untuk dokter-dokter yang memiliki pengaruh besar di media sosial, baik melalui akun pribadi maupun akun khusus yang digunakan untuk berbagi informasi seputar kesehatan. Mereka seringkali memanfaatkan popularitas dan keahlian mereka sebagai dokter untuk mempromosikan produk-produk kesehatan, mulai dari suplemen vitamin hingga produk kecantikan.

Namun, banyak dokter influencer yang terjebak dalam praktik promosi yang tidak etis. Mereka seringkali memberikan informasi yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan, hanya demi mendapatkan keuntungan dari promosi produk-produk tersebut. Hal ini tentu saja berpotensi merugikan masyarakat, karena informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan kerugian bagi kesehatan mereka.

Sebagai organisasi profesi dokter, IDI merasa perlu untuk mengambil langkah tegas terkait praktik promosi yang dilakukan oleh dokter influencer. Larangan ini bertujuan untuk menjaga integritas profesi dokter dan memastikan bahwa dokter influencer memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

IDI juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi kesehatan dari media sosial. Selalu verifikasi informasi yang diberikan oleh dokter influencer sebelum mengambil keputusan terkait kesehatan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter yang terpercaya jika Anda memiliki pertanyaan atau kebutuhan informasi kesehatan.

Dengan adanya larangan ini, diharapkan praktik promosi yang dilakukan oleh dokter influencer dapat lebih terkontrol dan tidak merugikan masyarakat. IDI juga akan terus memantau perkembangan praktik dokter influencer di media sosial, serta memberikan sanksi bagi dokter yang melanggar aturan yang telah ditetapkan. Sehingga, informasi kesehatan yang disampaikan oleh dokter influencer dapat bermanfaat bagi masyarakat dan tidak menimbulkan keraguan atau kerugian bagi kesehatan mereka.